Minggu, 05 Januari 2020

Dongeng Si Kancil Jadi Raja

Dongeng si Kancil Jadi Raja Hutan – Pada suatu hari, waktu si kancil sedang asik minum di sebuah sungai.. si kancil mendengar suara teriakan ketakutan. Si kancil lalu mencari dari mana arah suara itu. Dan betapa terkejutnya dia, setelah dia melihat ada seekor singa yang sangat besar tengah bersiap memangsa seekor tikus yang sangat lemah tak berdaya. Meski si kancil di liputi perasaan takut yang amat sangat, tapi hati nuraninya mendorong dia untuk membantu si tikus yang sedang di landa masalah. Ahirnya, si kancilpun memberanikan diri untuk mendekati mereka. Dengan lagak sok biasa, dia berusaha mendekat kea rah singa dan tikus. Dengan gaya seolah-olah tak tau apa yang terjadi, si kancil menyapa mereka “Wah.. sedang main apa kalian/ sepertinya seru. Apa aku boleh ikut?”. Tanya si kancil. Melihat kedatangan kancil yang tiba-tiba, singa dan tikus itu menjadi terkejut. “ Wah.. muncul lagi satu pecundang. Kebetulan sekali aku sedang lapar. Berani benar kau dating sendiri mencari celaka”. Kata si singa. Dengan lagak sok berani, si kancil menjawab “halah.. kenapa harus takut? Memang apa yang harus aku takuti? Aku sudah terbiasa melawan bahaya? Semua bisa ku kalahkan. Mulai dari buaya, harimau, bahkan manusia juga sudah pernah ku kalahkan. Aku raja di hutan ini, kau pendatang baru mana tahu?”. Kata si kancil. Si singa terkejut mendengar jawaban si kancil. Timbul rasa penasaran di dalam hatinya atas kebenaran perkataan si kancil. “ Apa benar demikian?” Tanya si singa. “ Kalau kau tak percaya, kau bisa tanyakan pada salah satu penasehat ku.. dia penasehat kepercayaan ku”. Jawab si kancil lagi. “Mana? Di mana aku bisa bertanya dengan penasehat mu itu”. Singa semakin penasaran. “ Wah.. kau ini berlagak tak tahu atau memang pura-pura tak tahu? Yang kau genggam itu, dia penasehat kepercayaan ku. Jika sampai ada apa-apa dengan dia, maka aku tak akan mema’afkan orang yang mencelakainya”. Jawab si kancil dengan memasang tampang sok garang. Si singa mulai di liputi rasa ragu, dia mulai terpengaruh cerita si kancil. Apa lagi si singa memang termasuk penghuni baru di hutan itu. Jadi dia memang belum tahu benar tentang segala hal yang ada di hutan itu. “Apa benar kata binatang kecil ini? Apa dia memang raja mu? Dan apa semua ceritanya itu benar?”. Tanya singa kepada tikus. Menyadari bahwa si kancil hanya berniat menolongnya, si tikuspun faham dan mulai mengikuti siasat si kancil. “ Iya.. benar.. dia adalah raja di hutan ini. Dia pernah mengalahkan banyak hewan yang lebih besar dari mu, bahkan memakanya.. dia sangat di kenal dan di hormati di hutan ini. Jika kau tak percaya, kau bisa Tanya pada hewan-hewan lain yang ada di hutan ini”. kata si tikus. Mendengar jawaban si tikus, hati si singa di liputi sedikit rasa takut. Dia mulai ragu.. tapi rasa gengsinya sebagai singa yang gagah dan tak terkalahkan membuatnya tetap berusaha berani. “ Halah.. aku tak percaya.. kalau semua yang kau katakana itu benar, mana buktinya?”. Tanya si singa pada kancil. Tapi dasar kancil cerdik, kali ini posisinya sebagai kancil menjadi raja hutan membuatnya harus terlihat berwibawa. Maka dia berusaha tetap tenang di hadapan si singa. “Kau mau minta bukti? Beberapa hari yang lalu, akau juga pernah memakan singa seperti mu karena dia bersikap kurang ajar di hutan ini. Kepalanya masih aku simpan di sebuah lubang di pinggir sungai sebagai peringatan bagi hewan-hewan lain agar tak macam-macam dengan kancil si raja hutan. Jika kau mau bukti, kau bisa ikut aku. Tapi setelah sampai sana kau jangan menyesal, karena semua yang tahu rahasia ku akan ku makan.. “. Kata si kancil. Tapi meski sudah mulai di liputi rasa takut, ke angkuhan si singa memaksanya untuk terus maju. “ Baiklah.. siapa takut. Tapi jika ternyata kau menipu ku, kalian berdua yang akan jadi sarapan ku”. Kata si singa. Mendengar gertakan si singa, si tikus menjadi sedikit hawatir. Tapi kancil mengedipkan mata padanya tanda agar si tikus mau percaya pada semua rencananya. Akhirnya, kancil, tikus, dan singa berjalan menuju tepi sungai di tengah hutan. Mereka menuju sebuah lubang di pinggir sungai, lubang itu agak dalam dan gelap. Hanya pantulan cahaya matahari yang membuat air yang sangat bening di dalam lubang itu menjadi berkilau bagai cermin. “ Nah sudah sampai.. sekarang kau singa.. tengok sendiri ke dalam lubang itu. Di dalam lubang itu kemarin aku menyimpan kepala singa yang telah aku santap. Rasanya sungguh lezat, dan aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan jika ada singa lain yang bisa aku makan lagi’. Kata si kancil. Dengan perasaan mulai ragu dan takut, singa pun memberanikan diri untuk melihat ke dalam lubang. Rasa takutnya membuatnya tak berani melihat secara jelas. dia hanya berusaha mengintip saja. Tapi betapa terkejutnya dia ketika melihat di dalam lubang itu benar-benar ada kepala singa. Tanpa menunggu aba-aba, singa itu langsung lari terbirit-birit ketakutan. Karena dia tak ingin di makan oleh si kancil seperti singa yang ada di dalam lubang itu. Melihat hal itu, kancil dan tikus hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Mereka puas karena siasat mereka mampu mengelabui si singa yang cukup sombong itu. Sebenarnya, di dalam lubang itu tidak ada apapun selain air yang cukup bening sehingga mampuberfungsi seperti kaca. Karena singa hanya mengintip, dia tak menyadari bahwa kepala singa yang ada di dalam lubang adalah pantulan bayanganya sendiri. Dan sekali lagi, si kancil yang cerdik telah berhasil menyelamatkan temanya. Meski dia harus berpura-pura menjadi raja hutan, bisa jadi si kancil adalah raja hutan yang sebenarnya. Bukan karena kekuatanya, tapi karena kecerdikan dan sifatnya yang suka menolong sesama. Sumber : https://dongengterbaru.blogspot.com/2014/11/dongeng-si-kancil-jadi-raja-hutan.html?m=1

Asal Usul Bendera MerahPutih

Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna panji atau pataka Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur pada abad ke-13.[3] Akan tetapi ada pendapat bahwa pemuliaan terhadap warna merah dan putih dapat ditelusuri akar asal-mulanya dari mitologi bangsa Austronesia mengenai Bunda Bumi dan Bapak Langit; keduanya dilambangkan dengan warna merah (tanah) dan putih (langit). Karena hal inilah maka warna merah dan putih kerap muncul dalam lambang-lambang negara berbangsa Austronesia seperti Tahiti, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, sampai Madagaskar. Merah dan putih kemudian digunakan untuk melambangkan dualisme alam yang saling berpasangan.[4] Catatan paling awal yang menyebut penggunaan bendera merah putih dapat ditemukan dalam Pararaton; menurut sumber ini disebutkan balatentara Jayakatwang dari Gelang-gelang mengibarkan panji berwarna merah dan putih saat menyerang Singhasari. Hal ini berarti sebelum masa Majapahit pun warna merah dan putih telah digunakan sebagai panji kerajaan, mungkin sejak masa Kerajaan Kediri. Pembuatan panji merah putih pun sudah dimungkinkan dalam teknik pewarnaan tekstil di Indonesia purba. Warna putih adalah warna alami kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain, sementara zat pewarna merah alami diperoleh dari daun pohon jati, bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), atau dari kulit buah manggis. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[5] Menurut seorang Guru Besar sejarah dari Universitas Padjajaran Bandung, Mansyur Suryanegara semua pejuang Muslim di Nusantara menggunakan panji-panji merah dan putih dalam melakukan perlawanan, karena berdasarkan hadits Nabi Muhammad.[6][7] Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.[8] Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa warna merah dan putih berasal dari bendera rasulullah yang berwarna merah dan putih.[9] Namun, hal ini terbantahkan oleh al-Mubarakfuri, penulis Sirah Nabawiyyah, yang menyatakan bahwa bendera rasulullah berwarna putih.[10] Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.[11] Panji kerajaan Badung yang berpusat di Puri Pamecutan juga mengandung warna merah dan putih, panji mereka berwarna merah, putih, dan hitam[12] yang mungkin juga berasal dari warna Majapahit. Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Bendera ini resmi dijadikan sebagai bendera nasional Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan resmi digunakan sejak saat itu pula Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bendera_Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional

PERINGATAN 40 tahun Hari Kebangkitan Nasional kali pertama digelar pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan, Yogyakarta. Presiden Sukarno berpidato soal Kebangkitan Nasional. Informasi pidatonya tidak ada yang lengkap, hanya “Inti Pidato Bung Karno” yang disimpulkan para pendengar serta media massa yang hadir dalam peristiwa penting ini. “Kemungkinan juga Bung Karno bicara tanpa teks,” kata sejarawan Rushdy Hoesein. Sukarno menyatakan bahwa meskipun kita sudah merdeka, namun bahaya tetap mengancam Republik dari segala penjuru. “Tetapi kita tidak perlu khawatir, akhirnya insya Allah kitalah yang menang, asal kita memenuhi beberapa syarat yang perlu untuk kemenangan itu… yaitu menyusun machtspolitik, yakni kekuatan massa untuk mendukung perjuangan politik; dan menggalang persatuan nasional,” kata Sukarno, sebagaimana dimuat dalam Dari Kebangunan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan, Kenang-kenangan Ki Hadjar Dewantara. Menurut sejarawan Hilmar Farid, penentuan Hari Kebangkitan Nasional terkait dengan politik historiografi atau politik penulisan sejarah dari pemerintah, bukan sejarah itu sendiri. Pemerintah memerlukan sebuah organisasi yang mewakili kepentingan nasional karena saat itu terjadi krisis politik internal yang sangat serius, ditambah lagi agresi militer Belanda. Selain itu, ada kebutuhan untuk memberi legitimasi historis pada perjuangan melawan kolonialisme dengan menelusuri asal-usul atau akar perjuangan tersebut. Baca juga: Hari Ini Boedi Oetomo Berdiri “Kelompok-kelompok politik dominan pada masa itu semuanya pegang senjata punya tafsirnya sendiri-sendiri kemana arah Republik harus dibawa. Sehingga muncul persoalan yang sangat serius,” kata Hilmar Farid. Pemerintahan pun berpikir harus mencari unsur pemersatu sehingga orang tidak mencari relnya sendiri-sendiri. Pemilihan Boedi Oetomo sebagai unsur pemersatu harus dipahami secara politik dan simbolik, bukan secara akademik tentang makna dari organisasi itu. “Boedi Oetomo dipilih karena ia organisasi yang paling moderat, nasionalis, jalan tengah, dan yang paling penting tidak berhasil secara politik,” tegas Hilmar Farid. “Karena kalau berhasil secara politik, orang akan melacak asal usul dirinya kepada organisasi ini; kalau ini tidak bisa." Republik dalam Bahaya Pasca proklamasi kemerdekaan, Republik yang masih belia dalam keadaan bahaya. Belanda dengan membonceng Sekutu kembali mendirikan pemerintahannya dan melancarkan agresi militer pertama pada 1947. Banyak wilayah Indonesia didudukinya, termasuk ibukota Jakarta sehingga pemerintahan hijrah ke Yogyakarta. Belanda juga mensponsori pembentukan negara-negara boneka untuk melawan legitimasi negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam keadaan menghadapi kembali kolonialisme Belanda, pemerintah juga dirongrong oleh oposisi yang digalang mantan Perdana Menteri Amir Sjarifuddin dengan membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR), gabungan partai dan organisasi sayap kiri: Partai Sosialis, Partai Komunis Indonesia, Pesindo, Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia, dan Barisan Tani Indonesia. Menurut Rushdy, FDR melakukan provokasi di mana-mana dan Amir sendiri menyatakan amat menyesal menandatangani Perjanjian Renville, yang membuatnya jatuh sebagai perdana menteri. Selain itu, FDR menggerakan pemogokan-pemogokan buruh seperti di pabrik karung goni Delangu pada awal Mei 1948. Gerakan ini memancing reaksi dari partai lawan seperti Masyumi, sehingga timbul konflik fisik. Keadaan ekonomi amat kacau. Jawa Tengah yang padat penduduk kekurangan beras, antara lain akibat blokade Belanda. Ini ditambah kedatangan kaum pengungsi, termasuk pasukan hijrah berjumlah sekira 35.000 yang berdatangan ke daerah Republik –akibat Perjanjian Renville secara de facto wilayah Indonesia hanya sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur. Uang dicetak tanpa perhitungan sehingga timbul inflasi hebat. Sementara negara-negara federal bermunculan dan mereka secara politik semakin kuat karena didukung Belanda. “Dalam keadaan Republik yang krusial itu, sebuah simbol baru persatuan sangat dibutuhkan,” tulis sejarawan Taufik Abdullah dalam “May 2008 and One Hundred Years Ago: History, Myth, and Consciousness,” jurnal Masyarakat Indonesia, No. 2, 2008. Untuk itu, kata Rushdy, Ki Hadjar Dewantara dan Radjiman Wediodiningrat mengusulkan kepada Sukarno-Hatta dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ali Sastroamidjojo agar memperingati peristiwa berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1948 sebagai hari Kebangkitan Nasional (saat itu istilahnya Kebangunan Nasional) yang ke-40. Tetapi, menurut Ki Hadjar Dewantara dalam Dari Kebangunan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan, inisiatif itu datang dari Sukarno. “Hari itu (20 Mei 1908) menurut beliau adalah hari yang patut dianggap hari mulia oleh bangsa Indonesia, karena pada hari itu perhimpunan kebangsaan yang pertama, yaitu Boedi Oetomo, didirikan dengan maksud menyatukan rakyat, yang dulu masih terpecah-belah, agara dapat mewujudkan suatu bangsa yang besar dan kuat,” tulis Ki Hadjar. Sukarno kemudian menugaskan Mr. Asaat, ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai perwakilan golongan dan partai. Hasilnya tersusun panitia pusat dipimpin oleh Ki Hadjar Dewantara dengan anggota: Tjugito (tokoh PKI mewakili FDR), A.M. Sangadji (Masyumi), Sabilal Rasjad (Partai Nasional Indonesia), Ny. A. Hilal (Kongres Wanita Indonesia), Tatang Mahmud (Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia) dan H. Benyamin (Gerakan Pemuda Islam Indonesia). Melihat komposisi kepanitiaan tersebut, menurut Rusdhy, penyelenggara acara Hari Kebangkitan Nasional lebih dimotori masyarakat ketimbang pihak pemerintah. Ini terlihat di mana penyelenggaraan lebih banyak dipimpin oleh pihak KNIP yang ketuanya Mr. Asaat, dan sebagai ketua panitia penyelenggara bukan pejabat pemerintah tapi tokoh masyarakat yaitu Ki Hadjar Dewantara, pimpinan Taman Siswa. Para anggotanya juga bukan menteri atau eselon di bawahnya, tapi tokoh masyarakat dari berbagai kekuatan sosial politik. Perayaan Hari Kebangkitan Nasional berhasil diselenggarakan dan menghasilkan “Dokumen Kesatuan Nasional,” yang ditandatangani partai-partai politik, serikat buruh dan tani, organisasi pemuda, dan golongan masyarakat baik yang berdasarkan keagamaan, kebudayaan, kerguruan, kewanitaan, perekonomian, kepanduan, persuratkabaran, kesenian dan sebagainya. Dokumen tersebut “menetapkan hari 20 Mei 1908 ini sebagai saat permulaan menggalang kesatuan sikap program dan tindakan." Gugatan Belakangan sejumlah kalangan menggugat penetapan Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Taufik Abdullah menyatakan bahwa Hari Kebangkitan Nasional adalah sebuah mitos yang dengan sengaja diciptakan. Penetapan kelahiran sebuah organisasi modern, Boedi Oetomo, yang kemudian ketika jatuh di bawah pimpinan para priayi birokrat menjadi partai yang konservatif, adalah suatu jawaban yang imajinatif terhadap panggilan zaman. “Perayaan Hari Kebangkitan Nasional adalah kasus ketika mitos dibangun dengan kreatif ditanamkan dalam kesadaran bangsa,” tulis Taufik Abdullah. Namun, menurut Rusdhy, biar bagaimanapun juga peristiwa didirikannya Boedi Oetomo oleh sejumlah mahasiswa kedokteran Stovia pada 20 Mei 1908 merupakan peristiwa penting perjuangan kebangsaan, masa depan Indonesia dan secara tersamar “kemerdekaan Indonesia.” Tanpa mempersoalkan berlanjutnya organisasi Boedi Oetomo yang kemudian melangsungkan kongresnya yang pertama tanggal 3-5 Oktober 1908 di Yogyakarta, di mana nyata-nyata organisasi ini berbelok menjadi organisasi dengan kepentingan lain. “Ternyata Boedi Oetomo 20 Mei 1908 punya hubungan benang merah dengan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,” kata Rushdy. Memang, menurut Taufik “salah satu yang dapat dibayangkan dari perayaan Hari Kebangkitan Nasional adalah para pemimpin Republik ingin mengatakan bahwa perjuangan kemerdekaan telah benar-benar dimulai empat puluh tahun yang lalu.” Bagi Hilmar Farid masalahnya bukan pada apakah Boedi Oetomo itu kebangkitan priayi Jawa atau kebangkitan Indonesia, tapi ide kebangkitan itu sendiri. Selama ini kita diajar seolah ada tanggal persis yang menandai “kebangkitan” padahal pergerakan nasional itu adalah sebuah proses. “Saya setuju bahwa Boedi Oetomo bukanlah induk dari segala pergerakan politik di Indonesia. Ada banyak gerakan lain yang penting dan lebih dulu muncul dengan akar dan perkembangan yang berbeda,” kata Hilmar Farid. “Tapi di pihak lain kita tidak mungkin mengabaikan peran Boedi Oetomo sebagai salah satu pelopor organisasi modern di Indonesia." Sumber : https://www.google.com/amp/s/historia.id/amp/politik/articles/asal-usul-peringatan-hari-kebangkitan-nasional-vqrkZ

Kisah Nabi Muhammad SAW

Siapa yang tidak tahu tentang Nabi Muhammad SAW? Kisah Rasul yang penuh dengan hikmah ini bukan hanya sekedar menjadi bacaan saja tetapi justru seharusnya dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Kelahiran Nabi Muhammad SAW Rasulullah SAW lahir pada Tahun Gajah yaitu tahun dimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah yang tengah ingin merobohkan Ka’bah. Dengan kebesaran-Nya, Allah SWT menghentikan pasukan tersebut dengan mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu yang membawa wabah penyakit. Kejadian ini terdapat di Al-Quran, Surat Al Fil yang berarti pasukan gajah. Di tahun inilah, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah dan dibesarkan sebagai anak yatim karena Abdullah, ayah Nabi Muhammad, wafat sebelum Rasulullah SAW lahir. Beberapa tahun setelah menghabiskan waktu dengan ibunya, Aminah, Nabi Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Sayangnya, umur kakeknya pun juga hanya sebentar. Setelah dua tahun dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Mutholib meninggal pada umur Rasul yang kedelapan dan Nabi diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal dengan orang yang dermawan walaupun hidupnya fakir atau tidak mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Hanya dengan keadaan tersebut, Nabi Muhammad SAW dapat berkembang dan tumbuh dengan pamannya. Nabi Muhammad SAW Mendapatkan Wahyu Pertama Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad telah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya yang bersih dan bersinar yang mengalahkan sinar bulan, tumbuh suburnya daerah tempat Halimah (ibu yang menyusui Nabi) padahal tadinya gersang dan kering, dan lain sebagainya. Itulah tanda-tanda kebesaran Allah yang menandakan akan datangnya nabi yang terakhir yang memiliki kedudukan yang tertinggi nantinya. Pada saat Rasul ingin mendapatkan wahyu pertamanya, Rasul mendapatkan sebuah mimpi Malaikat Jibril menghampirinya. Rasul pun menyendiri di Gua Hira tepatnya di sebelah atas Jabal Nur. Disitulah Rasul diperlihatkan bahwa mimpinya adalah benar. Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama yang ia bawakan dari Allah SWT, اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ◌ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ◌ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ◌ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ◌ Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq, 1-4) Walaupun Nabi merasa ketakutan, disitulah kisal rasul dimulai. Disitulah tempat datangnya Nabi yang terakhir yang akan membawa kedamaian untuk seluruh umat. Berdakwah secara Rahasia Setelah mendapatkan wahyu yang pertama, Nabi kemudian melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Adapun orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya adalah Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah. Allah Memerintahkan Dakwah secara Terang-terangan Setelah beberapa tahun melakukan dakwah secara diam-diam, turunlah perintah Allah SWT dalam surat al-hijr ayat 94 dan memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan. فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah Pada zaman Rasulullah SAW di tahun pertama di Madinah itu, Nabi dan para sahabatnya beserta segenap kaum muhajirin (orang-orang Islam Quraisy yang hijrah dari Mekah ke Madinah) masih dihadapkan kepada bagaimana menjalankan usaha penghidupan di tempat baru tersebut. Hal ini dikarenakan, selain memang tidak semua di antara mereka orang yang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan, semua harta benda dan kekayaan yang mereka miliki juga ditinggal di Mekah. Saat kondisi kaum Muslimin sudah mulai sejahtera, tepatnya pada tahun kedua Hijriyah, barulah kewajiban zakat diberlakukan. Nabi Muhammad SAW langsung mengutus Mu’adz bin Jabal menjadi Qadli di Yaman. Rasul pun memberikan nasihat kepadanya supaya menyampaikan kepada ahli kitab beberapa hal, termasuk menyampaikan kewajiban zakat dengan ucapan, “Sampaikan bahwa Allah telah mewajibkan zakat kepada harta benda mereka, yang dipungut dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka,” sebagai kepala negara saat itu, ucapan Rasul langsung ditaati oleh seluruh umat muslim tanpa ada perlawanan. Harta benda yang dizakati di zaman Rasulullah SAW yakni, binatang ternak seperti kambing, sapi, unta, kemudian barang berharga seperti emas dan perak, selanjutnya tumbuh-tumbuhan seperti syair (jelai), gandum, anggur kering (kismis), serta kurma. Namun kemudian, berkembang jenisnya sejalan dengan sifat perkembangan pada harta atau sifat penerimaan untuk diperkembangkan pada harta itu sendiri, yang dinamakan “illat”. Berdasarkan “Illat” itulah ditetapkan hukum zakat. Prinsip zakat yang diajarkan Rasulullah SAW adalah mengajarkan berbagi dan kepedulian, oleh sebab itu zakat harus mampu menumbuhkan rasa empati serta saling mendukung terhadap sesama muslim. Dengan kata lain, zakat harus mampu mengubah kehidupan masyarakat, khususnya umat muslim. Sumber : https://zakat.or.id/kisah-rasul-nabi-muhammad-saw/

Rokok Membunuhmu

Seram banget, tulisan peringatan yang tertera pada sebungkus rokok bagian depan. Slogan "merokok membunuhmu" menakutkan dan menakut-nakuti. Terhadap slogan "merokok membunuhmu", banyak orang yang tidak peduli terhadap larangan atau himbauan tersebut. Orang cuek dan masa bodoh dengan peringatan-peringatan tersebut. Mengapa pemerintah tidak sekalian men-stop produksi rokok, kalau rokok adalah pembunuh? Tentu, peringatan tersebut sangat baik, untuk menjaga kesehatan para individu warga negara. Dampak rokok dialami pada waktu yang lama. Banyak orang yang meninggal karena serang jantung akibat merokok berlebihan. Dan dokter mem-vonis serangan jantung sebagai akibat dari merokok. Benarkan banyak penyakit serangan jantung hanya dialami para perokok? Apakah serangan jantung hanya disebabkan oleh nikotin, cengkeh, tar, dan unsur lain dalam rokok? Bukankah banyak orang mengalami serangan jantung karena berolahraga berlebihan, kurang tidur malam, terlalu lelah bekerja, terlalu stres, dan lain-lain? Jadi, hemat saya, rokok bukan penyebab tunggal kematian akibat setangan jantung, atau bisa jadi juga merokok tidak menyebabkan serangan jantung, yang penting porsinya diatur dan dibatasi. Dalam suatu sesi seminar, Saya pernah menanyakan hal ini kepada seorang dokter. Dan dokter tersebut memberikan jawaban diplomatis, tanpa memberikan kepastian, karena manusia bukan hanya raga atau tubuh saja tetapi ada unsur jiwa. Dunia kedokteran memfokuskan pada aspek tubuh manusia, sedangkan psikiater atau ilmu psikologi menekankan fokus pada aspek psikis atau jiwa manusia. Aspek tubuh dan jiwa manusia tidak dapat dipisahkan. Karena manusia adalah makhluk multi-dimensional. Manusia tidak bisa terbatas atau membatasi dirinya, pada aspek badan saja. Jiwa atau aspek psikis tentu berpengaruh dalam kehidupan manusia. Kesehatan jiwa dan raga, terjadi karena ada keseimbangan yang diusahakan manusia, agar tidak hanya tubuh yang diperhatikan tetapi jiwa juga sangat penting. Pengabaian terhadap salah satu unsur diri manusia, menyebabkan ketimpangan pada aspek lain. Misalnya, kalau individu tertentu terlalu memaksakan diri bekerja, dipresur atasan karena tuntutan target, maka akibat dari kondisi psikis tersebut bisa membuat badan seseorang menjadi sakit. Atau ketika manusia terlalu memaksakan diri berolahraga, maka psikis dan pikiran manusia bisa kelelahan, sehingga aspek psikis turut berpengaruh tersebut, membuat individu tersebut, misalnya, menjadi malas berpikir, seorang siswa atau mahasiswa menjadi malas membaca buku, karena olahraga berlebihan, menguras, karena energi psikisnya. Memikirkan pacar, atau individu yang kita cintai, juga membuat badan ikut-ikutan sakit. Oleh karena itu, aspek jiwa dan raga mesti sama-sama diperhatikan, supaya keseimbangan antara kedua aspek tersebut membuat manusia tampak sehat. Rokok bukan penyebab satu-satunya penyakit serangan jantung, karena merokok saja tidak mampu membuat manusia meninggal atau mengalami serangan jantung yang fatal. Menurut saya, ada hal lebih besar yang dirancang dan diproduksi dalam design besar kampanye anti rokok. Negara-negara maju, selalu merasa diri paling benar dan berkuasa melalui hegemoni gagasan dan ideologi terhadap negara-negara berkembang. World Health Organization (WHO) tentu berpikir keras agar warga negara dunia hidup sehat dan umur panjang. Larangan-larangan organisasi internasional seperti WHO, membuat warga masyarakat di negara berkembang ketakutan, termasuk larangan untuk tidak merokok karena rokok adalah pembunuh. https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/www.kompasiana.com./5c9b6e7dcc52835439278242/merokok-membutuhkan Sumber :

Sejarah Internet

Siapa yang tak pernah mendengar istilah internet sekarang ini? Hampir semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa atau bahkan lansia sekalipun sudah tak asing lagi dengan istilah tersebut. Pengertian internet itu sendiri mungkin juga sudah bisa Anda rumuskan secara sekilas. Bahkan kini, hampir semua aspek pekerjaan dalam kehidupan kita sehari-hari telah mengandalkan internet. Sudah bukan trik rahasia lagi untuk mencari segala solusi dan jawaban di internet. Ketika Anda mencari resep makanan, ketika Anda mencari berita, bahkan ketika Anda memesan barang atau produk tertentu. Tak jarang pula, teknologi canggih yang satu ini memisahkan kita dari orang-orang sekitar kita. Pada restoran-restoran misalnya, pelanggan yang datang dan makan cenderung menanyakan password WiFi ke pramusaji sebelum mereka memesan makanan. Setelah selesai menyantap makanan yang dihidangkan pun, satu keluarga yang tadinya makan semeja jadi sibuk dengan perangkat mobile masing-masing untuk mengakses internet. Lalu, apa sebenarnya pengertian internet? Bagaimana sejarah perkembangan internet? Seperti apa penerapan teknologi ini di berbagai bidang? Mari baca penjelasan kami berikut! Apa itu Internet? Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan satu media elektonik dengan media yang lainnya. Standar teknologi pendukung yang dipakai secara global adalah Transmission Control Protocol atau Internet Protocol Suite (disingkat sebagai istilah TCP/IP). TCP/IP ini merupakan protokol pertukaran paket (dalam istilah asingnya Switching Communication Protocol) yang bisa digunakan untuk miliaran lebih pengguna yang ada di dunia. Sementara itu, istilah “internetworking” berarti cara/prosesnya dalam menghubungkan rangkaian internet beserta penerapan aturannya yang telah disebutkan sebelumnya. Pengertian Internet Menurut Para Ahli Berikut ini kami akan memberikan berbagai macam definisi internet yang bisa Anda baca juga untuk menambah wawasan! Onno Purbo Menurut Purbo (dalam Prihatna, 2005) Internet pada dasarnya adalah suatu media yang dipakai untuk mengefesiensikan proses komunikasi yang disambungkan lewat berbagai aplikasi semacam Web, VoIP, E-mail. Oetomo Menurut Oetomo (2002) internet adalah singkatan atau singkatan dari international network, yang didefinisikan juga sebagai suatu jaringan komputer yang sangat besar, dimana jaringan komputer tersebut terdiri dari beberapa jaringan-jaringan kecil saling terhubung satu sama lain. Supriyanto Menurut Supriyanto (2006) Internet adalah suatu hubungan antara berbagai jenis komputer dan juga dengan jaringan di dunia yang punya sistem operasi dan juga aplikasi yang berbeda-beda, dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan perangkat komunikasi semacam telepon dan satelit yang memakai protokol standar dalam melakukan hubungan komunikasi, yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol). Harjono Menurut Harjono (2009) internet adalah kumpulan dari beberapa komputer, yang bahkan bisa mencapai jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan serta saling terkoneksi satu sama lainnya. Agar komputer bisa saling terkoneksi satu sama lain, maka diperlukan media untuk saling menghubungkan antar komputer. Media yang digunakan itu bisa menggunakan kabel/serat optik, satelit atau lewat sambungan telepon. Di tahun 1960-an, Departemen Pertahanan dari Amerika Serikat lewat Advanced Research Projects Agency yang disingkat juga sebagai ARPA merintis suatu sistem jaringan bernama ARPANET. ARPANET ini adalah asal mulanya sebelum terbentuk teknologi internet. Di tahun 1980-an, barulah internet mulai dipakai oleh kalangan terbatas dan menjalankan fungsinya dengan menghubungkan berbagai kampus atau universitas yang populer di Amerika Serikat sendiri. Protokol standar dari TCP/IP sendiri mulai dipublikasikan ke publik di tahun 1982. Adanya nama domain juga sudah mulai dipakai empat tahun setelahnya, tepatnya di tahun 1984. Lalu, National Science Foundation Network (NSFNET) didirikan dan mulai dikembangkan di tahun 1986. NSFNET inilah yang mulai menggantikan peranan dari ARPANET sebagai suatu wadah riset terkait di Amerika Serikat. Beberapa jaringan internasional pada banyak negara akhirnya mulai dikembangkan dan dihubungkan lewat NSFNET tersebut. ARPANET kemudian diturunkan pada tahun 1990. Namun memang internet hasil pengembangannya itu sendiri tetap berkembang terus-menerus hingga sekarang ini. Dulu, informasi yang dapat dimiliki lewat internet cuma informasi yang berbasis teks. Dan pada tahun 1990, layanan sejenis berbasis tampilan grafis yang dikenal sebagai WWW (World Wide Web) mulai dikembangkan lagi oleh CERN. Di tahun 1993, InterNIC pun didirikan agar bisa melayani pendaftaran nama domain dari publik. Sekitar tahun 1994, internet masuk ke negara kita, Indonesia. Ketahui juga apa itu Internet Sehat dengan membaca artikel berikut ini: Internet Positif di Indonesia Pada waktu itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenali dengan nama unik yaitu Paguyuban Network. Paguyuban Network ini juga berarti serupa dengan namanya dimana semangat kekeluargaan atau kerjasama terjadi begitu akrab diantara para anggota pengembang teknologinya. Hal ini cukup berbeda bila dibandingkan dengan suasana pengembangan Internet di Indonesia sekarang-sekarang ini yang tentunya lebih ke arah komersial tujuannya. Tapi tentunya tak hanya sisi negatif yang dirasa, pertumbuhan e-commerce dan perusahaan komersial lainnya jadi meningkat drastis dan turut membangun juga ekonomi bangsa. Kala itu RMS Ibrahim, Adisoemarta, Suryono, Muhammad Ihsan, Putu, Robby Soebiakto, Firman Siregar, Adi Idrayanto, dan Onno Purbo adalah beberapa nama-nama tokoh pengembang legendaris yang tercatat di sejarah internet awal-awal Indonesia, tepatnya sekitar tahun 1992 sampai 1994. Setiap pengembang itu sudah berkontribusi dan mendedikasikan keahliannya dalam membangun sejarah IT di Indonesia.

Hari Kartini

Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Bagaimana sejarah tentang Kartini dan apa saja kutipan inspiratif Kartini yang dapat memotivasi perempuan? Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, pada 21 April 1879. Pahlawan Nasional Indonesia ini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang Bupati Jepara. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Dia diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun. Di sekolah, Kartini belajar antara lain bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, di rumah ia belajar sendiri, membaca, dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa yang dibacanya, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Kemudian Kartini dijodohkan dengan Bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang. Kartini melahirkan putranya, Soesalit Djojoadhiningrat, pada 13 September 1904. Empat hari setelah melahirkan yakni pada 17 September 1904, Kartini meninggal. Kartini meninggal pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Sahabat Kartini yang ada di Belanda kemudian mengumpulkan tulisan-tulisannya, lalu menerbitkannya dalam buku berjudul 'Door Duisternis tot Licht' atau Habis Gelap Terbitlah Terang. Dalam buku tersebut terdapat sejumlah kutipan inspiratif, yang dapat menjadi inspirasi bagi kaum wanita saat ini, untuk terus meraih mimpi dan cita-citanya. Lalu apa saja kutipan inspiratif untuk memotivasi perempuan di Hari Kartini 2019 ini? 1. Penyebab Kita Jatuh "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri." 2. Jangan Mengeluh "Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang." 3. Teruslah Bermimpi "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam." 4. Semboyan Kartini "Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung." 5. Gadis dengan Pemandangan Luas "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya." 6. Jangan Takut Kesulitan "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu." 7. Jangan Menyerah "Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang." 8. Harus Mandiri "Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain?" 9. Kehidupan Berubah "Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam." 10. Angan-angan yang Sempurna "Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah." Sumber : https://m.detik.com/news/berita/d-4518469/hari-kartini-2019-ini-sejarah--kutipan-inspiratifnya